Wamenkomdigi Nezar Patria menyampaikan Keynote Speech dalam acara Indonesia Best Digital Finance Awards 2025 di Menara Batavia, Jakarta Pusat. (Sumber: Kemenkomdigi)
Jakarta, Info Publikasi - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyatakan teknologi kecerdasan artifisial (AI) dapat dimanfaatkan untuk mempercepat inklusi keuangan nasional.
Wamen Nezar mencontohkan penilaian kelayakan kredit bisa dilakukan dengan menggunakan bantuan AI, terutama untuk nasabah yang tidak memiliki riwayat kredit tradisional.
"Diharapkan dengan memanfaatkan AI kita bisa membuka kemungkinan untuk melakukan penilaian kelayakan kredit yang lebih akurat dan inklusif dengan menganalisis data alternatif sehingga bisa memperluas akses permodalan bagi UMKM dan individu yang tidak memiliki riwayat kredit tradisional," jelas Wamen Nezar dalam Indonesia Best Digital Finance Awards 2025 di Menara Batavia, Jakarta Pusat, Kamis (27/11/2025).
Peningkatan inklusi keuangan di Indonesia menjadi penting karena menurut data World Bank, 48 persen penduduk Indonesia tidak memiliki rekening bank.
"Indonesia masih menjadi salah satu dari delapan negara dengan penduduk dewasa tanpa rekening bank terbanyak di dunia atau unbanked society. Ini tentu saja menjadi tantangan untuk inklusi keuangan," tuturnya.
Selain itu, menurut Wamen Nezar, AI juga dapat dimanfaatkan mengolah data di pasar keuangan untuk menjadi dasar pengambilan keputusan investasi yang lebih tepat.
Upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan juga dilakukan pemerintah dengan memperluas pembangunan infrastruktur konektivitas di wilayah-wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Kita harapkan tersedianya konektivitas bisa memecahkan masalah inklusi keuangan yang ada di masyarakat," ujarnya.
Sinergi antara pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk memperkuat tata kelola ekonomi digital diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi hingga mencapai target 8 persen pada 2029.***
